Lima pertujuh bagian dari permukaan bumi ini merupakan samudera luas  yang penuh air dengan rasanya yang asin. Setiap saat siang malam non  stop berjuta – juta sungai yang besar dan kecil menumpahkan dan  melemparkan berjuta juta ton kotoran kelaut yang asin itu. Kalau  sekiranya air laut itu tidak asin, kotoran kotoran itu akan mengeluarkan  bau yang sangat busuk, sehingga dalam waktu beberapa bulan saja seluruh  air laut itu akan akan berbau busuk sebusuk-busuknya. Dan setiap ruang  dipermukaan bumi ini akan penuh dengan bau itu, sehingga bukan saja akan  merusak kesehatan tetapi bahkan dapat memusnakan kehidupan di permukaan  bumi ini. 
Dengan air laut yang asin itu Allah telah melindungi segala kehidupan  dimuka bumi ini. Satu perlindungan yang tak kurang penting dan hebatnya  terjadinya siang dan malam.
“Dan ia (Allah) lah yang mencampurkan 2 lautan , laut yang sangat  tawar dan laut yang sangat asin. Dan Ia jadikan antara keduanya batas  dan halangan yang tak dapat ditembus” (al-Furqan:53)
Laut tawar dalam ayat ini dimaksudkan ialah sungai-sungai, telaga-telaga dan danau-danau yang besar tampaknya juga seperti laut.
Keasinan laut pun harus kita pikirkan dan kita pelajari untukmelihat  perlindungan Allah bagi kehidupan dan keselamatan manusia, sehingga  manusia akan bertambah beriman dengan Allah dan terhindar dari kekufuran  yang menjadi cacat terbesar dari peradaban manusia dari dulu sampai  sekarang.
Bila satu persatu perlindungan Allah akan kita teruskan membicarakan  dan menyelidikinya maka tidak akan pernah ada putus-putusnya. Berjuta  juta macam binantang besar dan kecil , beraneka ragam buah dan tumbuhan  bahkan setiap bulu yg tumbuh disekujur badan manusia merupakan  perlindungan bagi keselamatan hidup manusia dimuka bumi ini.
Bagaimana pun kuat dan pintarnya manusia namun ia tidak mungkin dapat  melindungi dirinya sendiri bila tidak dengan perlindungan Allah yang  maha besar dan teliti itu.


