
Teknologi terbaru akan mengubah cara tidur di masa depan. Sehingga manusia dapat mengalami mimpi interaktif, bercinta secara virtual, belajar dan pemantauan kesehatan dalam tidur. Mungkinkah?
Studi   enam bulan 'Travelodge Future of Sleep’ yang dilakukan oleh pemenang   penghargaan Futurolog Ian Pearson, telah menyelidiki dampak teknologi   baru pada cara tidur sehingga dapat membantu manusia tidur lebih baik.   Demikian menurut laporan cara tidur baru yang dipublikasikan pekan ini.

Menurut   Pearson, rata-rata manusia menghabiskan sepertiga hidup untuk tidur,   dan ini masih akan terjadi pada 2030. “Teknologi tidak akan mengubah   kebutuhan dasar untuk tidur tapi jelas akan meningkatkan pengalaman,   memungkinkan tidur memiliki nilai yang jauh lebih besar dari sekedar   istirahat dan penyembuhan,” ujarnya.

Berikut adalah berbagai cara di mana tidur akan berevolusi di masa depan:
*   Pada 2030, manusia akan mampu mengelola isi mimpi seperti dalam film   'Inception’. Video, audio, aroma dan pengalaman nyata diproduksi   menggunakan tempat tidur. Tempat tidur berbahan khusus ini akan   memainkan peran kunci dalam membantu membuat impian terasa nyata.
Kita   dapat memutar ulang mimpi favorit dari menu, seperti memilih film.   Selain itu, kita juga dapat mengaitkannya ke dalam mimpi pasangan atau   keluarga dan teman-teman untuk menikmati pengalaman mimpi bersama.

*   Sistem manajemen mimpi juga akan bertindak sebagai pelatih, menawarkan   kesempatan untuk belajar atau bahkan belajar bahasa baru, sementara   tertidur.
*Pada  2030 akan mungkin mendiagnosa beberapa kondisi  medis dengan memonitor  pola tidur. Pakaian tidur yang elektro-responsif  akan mampu mengukur  konduktivitas kulit (mengindikasikan stres atau  relaksasi), nadi,  tekanan darah dan kualitas sinyal jantung.
*Lensa   kontak aktif juga akan memungkinkan penidur di masa depan untuk   menonton TV, film atau mengecek email saat mereka tertidur. Lensa akan   dipakai di bawah kelopak mata dan memberikan gambar 3D berkualitas   tinggi secara langsung ke retina.

*Penidur  di masa depan dapat  menampilkan properti elektronik terkontrol yang  dapat memijat selama  tidur atau memainkan peran aktif dalam mimpi,  menghubungkan dengan citra  dan suara untuk menciptakan dreamscape yang  nyata secara keseluruhan.
*Alarm   siklus tidur akan memonitor aktivitas elektrik di otak dan   mengidentifikasi waktu terbaik penidur untuk bangun, memastikan siklus   tidur mereka selesai.
*Permainan  cinta secara virtual juga mungkin  akan tersedia pada 2030, yang  memungkinkan individu terhubung dengan  pasangan mereka, meskipun jauh  dari rumah. Pasangan juga dapat manfaat  dari kemampuan menghubungkan  sistem saraf tepi melalui elektronik kulit  yang aktif bersama-sama,  untuk meningkatkan permainan cinta.

Kondisi   ini memungkinkan kedua individu mengalami perasaan dan emosi   masing-masing. Selain itu, dengan memakai lensa aktif untuk mengubah   gambar yang dikirim ke retina, setiap orang akan mampu menyesuaikan   bagaimana pasangan mereka terlihat ketika bercinta. Ini memungkinkan   orang mengubah citra pasangan mereka secara teratur, dan hanya mereka   yang sadar, karena kekasih mereka tidak dapat mengatakan apa yang mereka   lihat.
Gagasan-gagasan  tentang cara tidur di masa depan ini  didasarkan pada teknologi yang  semuanya masih dalam tahap pengembangan.  Namun, keberhasilannya  diharapkan akan segera terlihat, karena dua  dekade sebenarnya bukanlah  waktu yang lama. [mdr]



